Digitalpreneur Talks 2025: Inspirasi Wirausaha Digital dari Alumni Sukses IBI KKG
Jakarta, 18 Juni 2025 – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian
Gie (IBI KKG) sukses menggelar acara Digitalpreneur Talks 2025 di kampus IBI KKG. Acara ini
merupakan bagian dari inisiatif untuk mendorong semangat kewirausahaan pada era digital di
kalangan generasi muda, sejalan dengan misi IBI KKG dalam mencetak insan profesional,
pengusaha, dan pemimpin masa depan yang kompeten di bidang bisnis dan teknologi.
Acara yang dihadiri ratusan mahasiswa dan pelajar dari wilayah Jabodetabek ini menghadirkan
pembicara ternama di industri kecantikan, dan kreatif, seperti Randy Martin (Aktor, CEO The
Face & Founder Remar Parfum), Jehian Sijabat (CEO Mantappu Corp., Forbes 30 Under 30
pada tahun 2021), Jessica Lin (Co-Founder Deca Group, CMO of Deca Group, Forbes 30
Under 30 pada tahun 2021), dan Dann Risky (Dosen IBIKKG & Praktisi Digital Marketing).
Hendi, Ketua Pelaksana Digitalpreneur Talks 2025, menegaskan bahwa acara ini bukan
sekadar seminar, melainkan pemicu perubahan mindset. “Di era digital, kreativitas dan
keberanian memulai adalah kunci meraih peluang. Kami harap peserta tidak hanya dapat
insight, tetapi juga berani mengambil tindakan mulai berbisnis, berkarya, dan menjemput cuan,”
ujarnya.
Acara ini mendapat dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yang
diwakili oleh Harry Noor Sukarna, S.Si., S.S., M.Sc, Kasubdit Direktorat Jasa Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Dalam sambutannya, Harry menyoroti potensi ekonomi digital
Indonesia yang diproyeksikan mencapai USD 110 miliar pada 2025. “Generasi muda harus
adaptif dan berperan aktif sebagai pelaku ekonomi kreatif. Kolaborasi antara pendidikan, bisnis,
dan pemerintah kunci menciptakan ekosistem yang berdaya saing global,” tegasnya.
Pembicara berbagi pengalaman nyata dalam membangun bisnis di era digital:
-. Jessica Lin (Co-Founder Deca Group) menekankan pentingnya identifikasi peluang dan
keberanian mengambil risiko. “Saya habiskan semua tabungan untuk memulai bisnis
skincare. Timing dan konsistensi adalah kunci.”
-. Jehian Sijabat (CEO Mantappu Corp.) membahas strategi influencer marketing dan
kreativitas konten. “Engagement adalah kunci. Baik di depan atau belakang layar,
peluang di industri digital terbuka lebar.”
-. Dann Risky (Dosen IBI KKG) menekankan bahwa konsistensi juga kunci di era
kompetitif ini, karena tanpa itu akan sulit bersaing. Selain itu, kemampuan membaca tren
baik di media sosial maupun produk sangat penting agar tidak stuck di tempat.
Gabungkan kreativitas, konsistensi, dan kepekaan terhadap tren untuk meraih
kesuksesan.
-. Randy Martin (Actor, CEO The Face & Founder Remar Parfum) menekankan bahwa
kunci membangun bisnis adalah dengan membangun personal branding yang konsisten
dan terarah. Ia menyarankan untuk memulai dengan membuat konten yang relate
(relevan), tanpa terlalu terpaku pada algoritma atau jumlah followers, melainkan fokus
pada pembentukan identitas dan karakter yang ingin ditampilkan. Tantangan utamanya
adalah menjaga konsistensi dan bersabar menanti hasil, sambil terus mengevaluasi
apakah konten yang dibuat sesuai dengan kepribadian dan mampu menjangkau
audiens dengan baik. Prinsipnya, jalani dulu prosesnya dengan maksimal, baru lakukan
evaluasi jika hasil belum sesuai harapan.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi IBI KKG dengan bangga menghadirkan pembicara-prabicara yang
telah sukses di dunia industri, di mana sebagian besar merupakan alumni IBI KKG. Sebagai
kampus bisnis terkemuka di Indonesia, IBI KKG telah melahirkan banyak entrepreneur handal
yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga telah membuktikan keberhasilannya secara nyata
di dunia bisnis.
Dr. Ir. Hisar Sirait, M.A., selaku Rektor IBI KKG, menyatakan bahwa, “IBI KKG senantiasa
berkomitmen untuk memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Dengan semangat ‘satu hati, satu pikiran’, IBI KKG senantiasa mendukung upaya-upaya terbaik
dalam mencetak generasi unggul yang lebih maju.
Digitalpreneur Talks 2025 diharapkan menjadi langkah awal bagi generasi muda untuk lebih
berani mengambil peran dalam ekonomi dan kewirausahaan di era digital. Dengan kolaborasi
antara akademisi, pelaku industri, dan pemerintah, IBI KKG optimis dapat terus melahirkan
wirausaha-wirausaha digital baru yang siap bersaing di kancah global, sekaligus berkontribusi
bagi kemajuan bangsa.