Hoax Personal Branding

Personal branding diidentikkan dengan pencitraan belaka.
Sering kali kebanyakan orang menganggap bahwa personal branding tak lebih dari proses membangun citra diri yang positif. Padahal, personal branding itu berbicara tentang bagaimana kita bisa mengonversi potensi diri menjadi manfaat bagi masyarakat.

Anggapan bahwa publisitas adalah nyawa personal branding.
Publisitas sering kali dikaitkan dengan personal branding dan bahkan dianggap sebagai nyawa dari personal branding. Orang menganggap, tanpa publisitas, personal branding tak lebih seperti bangkai yang tak bermanfaat, jadi, kita perlu sadar bahwa publisitas memang penting, tapi bukan segalanya.

Menjaga jarak dengan masyarakat guna membentuk kewibawaan merupakan kunci personal branding.
Orang menganggap bahwa menjaga jarak dengan target audiens akan membuat seorang tokoh lebih berwibawa dan lebih kuat. Akan tetapi, faktanya seorang public figure yang memiliki jarak dengan target audiensinya akan lebih cepat meredup.

Kita akan pandai berbohong setelah belajar personal branding.
Orang-orang menganggap bahwa mereka yang belajar personal branding itu tersenyum untuk sebuah motif, bukan ketulusan. Padahal faktanya personal branding itu merupakan bagian dari rekayasa potensi, agar hidup lebih berseni dan nyaman dipandang orang lain.

Source : https://www.instagram.com/p/CoujMlDpR1w/